SUARA GURU. ID – Sebagai organisasi profesi tertua dan terbesar di Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memiliki peran strategis dalam memajukan dunia pendidikan dan memperjuangkan kesejahteraan para guru. Selama puluhan tahun, PGRI menjadi wadah aspirasi, pembinaan, dan perjuangan guru di seluruh tanah air. Namun, di tengah arus perubahan global dan pesatnya perkembangan teknologi, PGRI perlu melakukan perbaikan dan modernisasi agar tetap relevan dan mampu menjawab tantangan pendidikan di era baru.
Pertama, perbaikan dalam tata kelola dan akuntabilitas organisasi menjadi kebutuhan mendesak. PGRI harus memastikan bahwa pengelolaan organisasi dijalankan secara transparan, demokratis, dan profesional. Setiap keputusan strategis harus melibatkan suara anggota secara luas, dan pelaporan keuangan harus bisa diakses secara terbuka untuk menumbuhkan kepercayaan dan partisipasi aktif guru. Dengan kepengurusan yang lebih terbuka dan akuntabel, PGRI bisa meminimalisir kesan bahwa organisasi hanya berorientasi pada kepentingan segelintir elite dan sebaliknya memperkuat rasa kepemilikan dan kebersamaan di antara seluruh anggotanya.
Kedua, PGRI perlu melakukan transformasi digital dalam melaksanakan program-programnya. Era digital membuka peluang baru untuk memperkuat peran PGRI sebagai pusat pengembangan profesional guru. Dengan memanfaatkan platform daring dan teknologi komunikasi terkini, PGRI bisa menyediakan pelatihan berbasis digital, ruang konsultasi dan diskusi virtual, hingga forum berbagi best practice pembelajaran. Langkah ini sangat penting untuk menjangkau lebih banyak guru di daerah terpencil, memperluas akses pendidikan dan pengembangan kompetensi, sekaligus memupuk budaya belajar sepanjang hayat di kalangan pendidik.
Ketiga, pembaruan program peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru harus menjadi prioritas utama. Tantangan pendidikan ke depan, seperti pembelajaran berbasis teknologi, pendidikan karakter, hingga literasi digital, menuntut guru untuk senantiasa meningkatkan kapasitas diri. PGRI harus lebih proaktif menjembatani kebutuhan tersebut, misalnya dengan menggandeng mitra strategis untuk menyediakan pelatihan bermutu dan berkelanjutan. Selain itu, PGRI harus lebih tegas dan lantang memperjuangkan kesejahteraan guru, terutama guru honorer dan mereka yang mengabdi di daerah terpencil, agar mereka mendapatkan pengakuan dan penghidupan yang layak sesuai dengan dedikasinya.
Keempat, PGRI perlu memperkuat peran advokasi dan komunikasi publik. Sebagai suara profesi guru, PGRI harus lebih sering tampil sebagai mitra kritis pemerintah dan pembuat kebijakan dalam merumuskan arah pendidikan nasional. Penyampaian aspirasi harus lebih tajam dan berbasis data agar lebih meyakinkan. Selain itu, PGRI harus mampu memanfaatkan media secara bijak untuk mempromosikan profesi guru agar makin dihargai masyarakat luas.
Pada akhirnya, upaya perbaikan dan modernisasi ini bukan hanya untuk kepentingan PGRI sebagai organisasi, tetapi untuk keberlanjutan pendidikan di Indonesia. Dengan berbenah dan beradaptasi sesuai perkembangan zaman, PGRI bisa kembali menjadi panutan, pembela, dan pembimbing para guru menuju profesionalisme sejati. Modernisasi PGRI adalah langkah strategis agar pendidikan Indonesia bisa melahirkan generasi masa depan yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing global. (UK)