JAYALOKA.SUARAGURU.– Atmosfer kompetisi yang penuh semangat dan intelektualitas tinggi menyelimuti ruang kelas SDN Bumirejo Kecamatan Jayaloka pada hari ini. Sebanyak 75 guru/tiga orang perwakilan dari setiap satuan pendidikan mulai dari TK/PAUD hingga SMA/SMK—berkumpul untuk membuktikan siapa yang layak menyandang gelar “Guru Ranking Satu” dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) 2025.
Pada awal lomba, Kepercayaan diri terpancar jelas dari wajah para pendidik, para pahlawan tanpa tanda jasa ini, yang siap menghadapi serangkaian soal yang akan diujikan.
Lomba dibuka secara terhormat oleh Camat Jayaloka, Bpk. Ali Aman, S.Pd., M.Pd., yang membacakan pertanyaan pertama: “Si Siti hari ini berpakaian seragam ke sekolah. Awal kata ‘ber’ pada ‘berpakaian’ bermakna: A. Memakai, B. Memiliki.”
Meskipun pertanyaan pembuka ini relatif mudah, namun karena ketegangan langsung merenggut korban pertamanya. Ada seorang guru yang salah menjawab, dan seketika itu pula, ia harus menerima kenyataan pahit untuk keluar dari arena kompetisi
“Ya Allah, saya tahu jawabannya! Itu pertanyaan dasar. Tadi malam saya begadang menyiapkan materi tentang sejarah Jayaloka, eh, yang keluar malah makna imbuhan. Mungkin Saya terlalu percaya diri, Rasanya seperti mengajar selama 20 tahun, tapi gagal dalam ujian anak kelas 4 SD. Ini pelajaran, bahwa kejutan bisa datang kapan saja. Kekalahan ini harus saya terima, insya Allahsaya akan kembali tahun depan!”
Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya dibacakan oleh Koordinator Lomba, Bpk. Slamet Suradi, S.Pd. dan Bpk. M. Syarifudin, S.Pd. Perlahan tapi pasti, serangkaian soal jebakan mulai menampi para peserta. Materi yang diuji pun kian mendalam, mulai dari pengetahuan kewilayahan Jayaloka, sejarah, pengetahuan umum hingga soal-soal berhitung yang menguji kecepatan nalar.
Pengawas Peserta, Bpk. Bustami, S.Pd.I. dan Ibu Yupi Widarti, S.Pd., bersama Sekretaris PGRI, Bpk. Sarto, S.Pd., terlihat sangat hati-hati dan fokus mengawasi pergerakan peserta untuk memastikan tidak ada celah kecurangan dalam persaingan yang semakin memanas.
Suasana semakin tegang ketika jumlah peserta menyusut drastis, hingga hanya menyisakan lima peserta terbaik dari berbagai jenjang pendidikan. Mereka adalah benteng terakhir yang mampu bertahan dari gempuran soal-soal yang mematikan.
Di babak terakhir, persaingan mengerucut menjadi empat orang luar biasa yang benar-benar mendominasi. Dan akhirnya, perlombaan hanya menyisakan dua orang yang saling beradu kecerdasan dalam duel pamungkas. Keduanya menunjukkan kemampuan yang setara, namun, pada detik-detik akhir, Dewi Fortuna berpihak kepada satu nama.
Ibu Sri Wahyuni, Guru dari MI As Sidiq, muncul sebagai yang terbaik, menorehkan sejarah sebagai Juara Lomba Ranking Satu Guru Jayaloka 2025!
Setelah melalui persaingan yang sengit dan melelahkan, berikut adalah nama-nama guru terbaik yang berhasil meraih gelar juara:
* Sri Wahyuni (MI As Sidiq)
* Rama Cahyati (SMAN Jayaloka)
* Eni Sulistyaningsih (SDN Air Bungin)
* Amrina Rosada (SMAN Jayaloka)u
Sebagai Juara 1: Sri Wahyuni (MI As Sidiq) mengungkapkan perasaannya setelah menjadi yang terbaik dirangking 1,
“Lutut saya lemas, rasanya seperti mengulang kembali ujian P3K, Ketika tersisa dua orang, jantung saya berdebar cukup kencang, Saya sudah pasrah terlebih lagi lawan terakhir saya adalah guru SMAN Jayaloka, saya hanya ingat wajah murid-murid saya, Anak saya dan Suami saya tercinta (M. Eka Septian) yang selalu bersemangat mendukung saya. Dan Mereka adalah motivasi saya. Kemenangan ini bukan hanya milik saya, ini adalah kemenangan bagi sekolah kami, dan kemenangan bagi semua guru MI yang selalu berjuang dalam mendidik anak-anak! Alhamdulillah, perjuangan dan belajar di beberapa hari ini terbayar lunas. Saya akan bawa piala ini ke kelas dan tunjukkan kepada anak-anak!” (Ibu Sri Wahyuni pun tak kuasa menahan haru, air mata kebahagiaan menetes membasahi pipinya).
🥈 Juara 2: Rama Cahyati (SMAN Jayaloka)
“Saya merasa sedih namun juga bangga. Hanya satu jawaban yang memisahkan saya dari gelar juara pertama. Saya sudah berada di puncak, mencium aroma kemenangan, tapi Ibu Sri Wahyuni lebih fokus. Saya guru SMA, namun harus mengakui keunggulan guru dari Madrasah Ibtidaiyah. Ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan tidak mengenal jenjang sekolah. Saya belum beruntung tahun ini, tapi kegagalan ini adalah penyemangat, tahun depan, saya akan belajar lebih baik lagi. Terima kasih, Selamat Bu Sri, Anda adalah lawan yang tangguh, Sampai jumpa di ring Ranking Satu tahun depan!”.
Antusiasme dan kualitas kompetisi yang ditunjukkan oleh para peserta mendapatkan sambutan positif dari jajaran pimpinan pendidikan Jayaloka.
Korwil Pendidikan, Bpk. Munir Fathoni, M.Pd., didampingi oleh Pengawas Pendidikan Jayaloka, Bpk. Sukasno, M.Pd., menyampaikan apresiasi mendalam.
“Kami sangat bangga! Lomba ini adalah bukti bahwa guru-guru kita di Jayaloka bukan hanya mampu mengajar, tapi juga terus belajar dan mengasah pengetahuan. Ini adalah momentum terbaik untuk meningkatkan kompetensi diri. Selamat kepada para juara, dan teruslah menjadi teladan bagi anak didik kita, dan Ucapan Terima kasih kepada Pengurus PGRI Jayaloka serta Panitia Pelaksanaan sehingga tahun ini bisa dilaksanakan se meriah ini dan tahun depan bisa diadakan kembali, Selamat Buat Pemenang” tutup Bpk. Munir Fathoni, M.Pd.









