FGD Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Kota Lubuklinggau 2025–2029 Digelar di Op Room Dayang Torek

Nasional55 Dilihat

LUBUKLINGGAU, SUARAGURU.ID — Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan, dan Penanggulangan Bencana (PKPPB), bekerja sama dengan LPPM Universitas Musi Rawas, menggelar Forum Group Discussion (FGD) Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Kota Lubuklinggau Tahun 2025–2029, pada Selasa (26/8/2025) di Op Room Dayang Torek Kantor Wali Kota Lubuklinggau, mulai pukul 08.30 WIB hingga selesai.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bapak Walikota Lubuklinggau (H. Rachmat Hidayat, M.Ikom) dan dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari perangkat daerah, camat, lembaga pendidikan, dan Lembaga/badan terkait. Pada kesempatan ini walikota memberikan arahan kepada seluruh peserta yang hadir untuk memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan penanggulangan bencana.

Kepala Dinas PKPPB Drs. Endy EkaPutra Wijaya, MM, Dalam sambutannya, pihak penyelenggara menegaskan bahwa penyusunan rencana penanggulangan bencana lima tahunan ini bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana, sekaligus menyelaraskan program penanggulangan bencana dengan pembangunan berkelanjutan di Kota Lubuklinggau.

Melalui forum diskusi ini, peserta diberi ruang untuk menyampaikan masukan, pengalaman, dan rekomendasi terkait upaya penanggulangan bencana, baik pada tahap pra-bencana, tanggap darurat, maupun pascabencana.

Ketua LPPM UNMURA Dr. Ir. Holidi, M.Si sekaligus Ketua Tim Penyusun Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Kota Lubuklinggau 2025-2029, dalam kesempatannya menyampaikan bahwa ini merupakan penyusunan dokumen kedua yang merupakan tindak lanjut dari penyusunan dokumen pertama yang mengkaji resiko bencana Kota Lubuklinggau, dengan adanya penyusunan dokumen kedua ini yang memuat dokumen rencana penanggulangan bencana 2025–2029, diharapkan Kota Lubuklinggau dapat memiliki arah kebijakan yang lebih terukur dalam menghadapi ancaman bencana serta memperkuat kolaborasi antar instansi, masyarakat, dan dunia pendidikan dalam membangun kota yang tangguh bencana. (SB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *