SRAGEN, SUARAGURU.ID – Kebahagiaan menyelimuti para guru TK dan PAUD non ASN di Sragen setelah mendengar kabar bahwa mereka akan menerima insentif bulanan secara rutin sepanjang tahun 2026. Bantuan ini sangat berarti bagi para guru, mengingat besaran honor mereka yang tergolong rendah. Alokasi bantuan insentif dimulai pada Kamis (11/12/2025), di mana sejumlah guru menerima insentif secara simbolis yang diserahkan langsung oleh Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen.
Sejumlah guru menangis bahagia mendengar kabar ini. Mareka seakan mendapatkan secercah harapan setelah kerap berhadapan dengan kabar buruk dan kesulitan.
Salah seorang guru TK, Surya Alfirdaus Isna Damayanti (49), salah seorang honorer yang berhadapan dengan jalan buntu
Ia telah berulang kali mencoba untuk mendapatkan status ASN, tetapi selalu gagal. “Sudah coba daftar berkali-kali tidak diterima. Entah itu SD, TK, belum. Belum rezekinya,” ujarnya. Meskipun tidak mendapatkan status yang diinginkan, Isna tetap bertahan sebagai guru honorer di tingkat pendidikan formal yang paling rendah.
Ia telah mengabdi selama tujuh tahun sebagai guru PAUD dan delapan tahun sebagai guru TK dengan status honorer. Selama ini, ia mendapatkan bayaran yang disesuaikan dengan SPP siswa, dan saat ini hanya menerima honor sebesar Rp 400.000 per bulan. “Betah karena saya senang lihat anak-anak gembira,” tambahnya. Bagi Isna, mendapatkan insentif dari pemerintah merupakan hal yang sangat berarti. “Insentif baru dapat dua kali ini. Pertama itu 2010. Setahun dapat dua kali Rp 500.000. Alhamdulillah kalau satu bulan sekali. Bisa tambah-tambah beli susu buat anak,” kata Isna. Baca juga: UPI Sebut 74 Persen Upah Guru Honorer di Bawah UMK, RUU Sisdiknas Disorot Di sisi lain, Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menyatakan bahwa alokasi insentif untuk total 1.198 guru TK dan PAUD memakan anggaran sebesar Rp 520 juta. Pemkab Sragen berkomitmen untuk memberikan insentif tersebut secara rutin sebulan sekali selama tahun 2026 dengan total anggaran mencapai Rp 6 miliar. “Meskipun ada pemotongan dari pusat Rp 259 miliar, insentif guru PAUD aman,” tegasnya.
Sigit menambahkan, diharapkan dengan adanya insentif tersebut, guru-guru akan lebih bersemangat dalam mendidik dan tidak disibukkan dengan aktivitas di luar mengajar. “Jadi anak-anak lebih mendapat perhatian dan mendapatkan kasih sayang dalam proses mengajar itu,” tutupnya.









