LUBUK LINGGAU, SUARAGURU.ID – Suasana riuh dan penuh warna mewarnai ajang Lomba Baris-Berbaris antar Sekolah Dasar se-Kota Lubuklinggau yang digelar pada Senin pagi. Start dimulai dari depan SMPN 4 Kota Lubuklinggau dan berakhir di Masjid Agung As-Salam—ikon megah kebanggaan warga kota Lubuk Linggau
Begitu tiba di garis finis, halaman luas Masjid Agung As-Salam berubah menjadi lautan seragam putih merah. Anak-anak SD tampak tersenyum lebar, sebagian berfoto bersama guru dan teman-teman sekelas, menjadikan momen ini kenangan yang akan melekat di album sekolah maupun ponsel para orang tua.
Tak hanya berfoto, beberapa kelompok terlihat menggelar “pesta kecil” dengan makan bersama di halaman masjid yang luas. Di sudut lain, yel-yel sekolah kembali terdengar lantang, menunjukkan semangat yang belum surut meski terik matahari mulai menyengat.
Di tengah keceriaan itu, ada pula drama kecil: beberapa orang tua tampak celingukan, mencari-cari keberadaan buah hati mereka di tengah kerumunan peserta yang jumlahnya mencapai ribuan. Momen pertemuan itu selalu diakhiri dengan senyum lega dan pelukan hangat.
Tak kalah sibuk, deretan penjual jajanan di sekitar masjid memanen rezeki. Minuman dingin, es lilin, bakso tusuk, sosis bakar, hingga roti laris diserbu anak-anak yang kehausan dan lapar usai berbaris rapi di bawah instruksi pelatih. Nyaris tak ada lapak yang sepi—semuanya ramai pembeli.
Lomba ini bukan hanya ajang unjuk disiplin dan kekompakan barisan, tetapi juga pesta kecil bagi anak-anak, guru, orang tua, dan pedagang. Di balik langkah tegap dan aba-aba komandan, ada tawa, pelukan, dan rasa kebersamaan yang menghangatkan suasana Kota Lubuk Linggau pagi itu.
Di lain sisi ada sosok ketua PGRI Kota Lubuk Linggau bapak Ar Rasyid yang juga sibuk membagikan makanan untuk siswanya yang duduk melingkar bersiap untuk makan bersama.
Suasana riuh, sibuk dan ramai ini menjadi warna tersendiri dalam rangka peringatan HUT RI ke 80 tahun ini. (UK)
