Siswa SMAN 5 Bengkulu Bertahan Belajar di Perpustakaan Tanpa Guru

Nasional24 Dilihat

BENGKULU, SUARAGURU.ID – Sebanyak 12 siswa SMA Negeri 5 Kota Bengkulu yang diberhentikan sepihak oleh pihak sekolah tetap bertahan untuk belajar di perpustakaan sekolah pada Rabu (24/9/2025).

Meski tanpa bimbingan guru, mereka memilih untuk melanjutkan pendidikan di lokasi tersebut.

“Anak-anak tetap tidak mau dipindahkan atau ditempatkan ke sekolah lain. Hari ini mereka belajar sendiri secara mandiri di perpustakaan sekolah tanpa guru,” ujar seorang wali murid kepada Kompas.com, Rabu (24/9/2025).

Wali murid tersebut mengungkapkan, hasil pertemuan dengan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, pada Selasa (23/9/2025) dianggap belum memuaskan bagi siswa dan orangtua.

“Pak Gub meminta kami untuk pindah dahulu sambil Inspektorat dan Kejaksaan melakukan pemeriksaan. Anak-anak tidak mau pindah. Mereka terus menangis sepulang bertemu Pak Gub,” tambahnya.

Meskipun telah diminta untuk pindah sementara, para siswa bersikeras ingin tetap belajar di SMA Negeri 5, meskipun harus berada di kantin ataupun perpustakaan.

“Anak-anak belajar di perpustakaan, mandiri tanpa guru. Begitu pilunya hati kami,” sebut wali murid tersebut. Rencananya, para wali murid akan berupaya untuk bertemu dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyampaikan persoalan ini.

“Kami akan berjuang ke Kemendikbud menyampaikan persoalan ini ke kementerian,” kata dia.

“Hancur hati kami melihat anak-anak menangis namun tetap dipindahkan,” tambah dia.

Solusi dari Gubernur

Sebelumnya, dalam pertemuan pada Selasa (23/9/2025), Gubernur Helmi Hasan menekankan bahwa hak pendidikan anak harus menjadi prioritas utama.

“Anak-anak tidak boleh dikorbankan, mereka harus tetap sekolah. Untuk sementara waktu, mereka ditempatkan di sekolah terdekat agar tetap belajar, dan nanti bisa dipindahkan kembali ke SMAN 5 setelah proses penyelidikan selesai,” tegasnya.

Gubernur juga mengungkapkan bahwa Inspektorat dan Kejaksaan sedang melakukan penyelidikan terkait permasalahan ini.

“Kepala Dinas Pendidikan sudah dipanggil kejaksaan berkaitan dengan proses penerimaan yang kacau balau itu,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam proses tersebut.

“Kita selidiki ulang dan verifikasi kembali semua data. Jika terbukti ada kesenjangan atau kecurangan, tentu akan ada tindakan tegas. Namun anak-anak tidak boleh dilibatkan, mereka harus tetap bersekolah,” tambahnya.

Sebagai langkah sementara, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menempatkan para siswa terdampak ke berbagai sekolah negeri terdekat untuk memastikan hak belajar mereka tetap terjamin selama menunggu hasil audit Inspektorat.

“Kami menunggu hasil audit Inspektorat dalam satu minggu ini. Semua informasi, sekecil apa pun, harus dibuka agar keadilan bisa ditegakkan,” tandas Helmi.

Gubernur Helmi juga memastikan, selama proses penyelidikan berlangsung, seluruh siswa akan tetap mendapatkan akses pendidikan tanpa hambatan.

“Yang penting anak-anak tetap sekolah. Setelah semua proses selesai, kita akan bertemu kembali satu minggu ke depan untuk menentukan langkah selanjutnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, diberitakan bahwa 72 siswa SMA Negeri 5 Kota Bengkulu diberhentikan secara sepihak oleh pihak sekolah, namun saat ini hanya tersisa 12 siswa yang tetap bertahan untuk mendapatkan hak pendidikan di SMAN 5.

Sumber : Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *