1.326 Guru Sekolah Rakyat Tetap Bertahan di Tengah Gelombang Pengunduran Diri

Nasional197 Dilihat

JAKARTA, SUARAGURU. ID-Program Sekolah Rakyat menempatkan ratusan guru di berbagai lokasi sejak seleksi tahap pertama. Berdasarkan data Kementerian Sosial, dari total 1.469 guru yang dinyatakan lolos, sebanyak 143 orang tidak memenuhi panggilan dan memilih mundur dari penugasan.

Dengan demikian, sekitar 1.326 guru tetap tercatat menjalankan tugas mengajar di lokasi penempatan yang telah ditentukan.

Pengunduran diri para guru ini terjadi pada tahap awal penempatan, sebelum seluruh proses pelantikan selesai dilaksanakan. Kondisi ini membuat pemerintah perlu segera melakukan penggantian agar tidak terjadi kekosongan tenaga pengajar di sekolah-sekolah penerima program. Pada saat yang sama, guru-guru yang bertahan harus segera menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan tantangan yang dihadapi di lapangan.

Penempatan dan alasan pengunduran diri

Alasan utama pengunduran diri guru Sekolah Rakyat adalah lokasi penempatan yang terlalu jauh dari tempat tinggal. Beberapa penempatan berada di daerah yang sulit dijangkau transportasi umum sehingga memerlukan waktu dan biaya tambahan yang cukup besar. Kondisi geografis yang beragam membuat sebagian guru harus mempertimbangkan kembali kesanggupan mereka menjalankan tugas di lokasi yang ditentukan.

Selain faktor jarak, sejumlah guru memilih mundur karena sudah mendapatkan status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) atau pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan situasi mereka. Ada juga yang mengundurkan diri karena alasan administratif, seperti perbedaan data penempatan atau kebutuhan untuk menyesuaikan jadwal dengan pekerjaan yang sudah lebih dulu dijalani. Faktor-faktor tersebut menjadi penyebab utama terjadinya pengurangan jumlah guru sejak tahap awal penempatan.

Respons pemerintah

Kementerian Sosial menyatakan pengunduran diri ratusan guru tidak akan mengganggu jalannya proses belajar-mengajar. Untuk mengatasi kekosongan, pemerintah menyiapkan tenaga pengganti yang akan dilantik pada tahap berikutnya. Langkah ini dilakukan agar setiap sekolah yang sebelumnya telah menerima penempatan guru tetap mendapatkan tenaga pengajar sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme penempatan. Salah satu tujuannya adalah meminimalkan hambatan yang menyebabkan guru mengundurkan diri, khususnya terkait dengan jarak dan akses menuju lokasi penugasan. Evaluasi ini juga diharapkan dapat menghasilkan kebijakan penempatan yang lebih efektif pada gelombang rekrutmen selanjutnya.

Sekitar 1.326 guru dari tahap awal rekrutmen tetap menjalankan tugas mengajar di lokasi penempatan masing-masing. Mereka menghadapi tantangan logistik , seperti akses transportasi, ketersediaan tempat tinggal sementara, dan adaptasi dengan lingkungan sekitar. Di banyak lokasi Sekolah Rakyat, guru harus segera menyesuaikan metode mengajar mereka sesuai dengan kondisi fasilitas sekolah dan kebutuhan murid.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *