Pilketos Pesta Demokrasi Mini di SMP Negeri 8 Lubuk Linggau: Belajar Politik dengan Riang Gembira

Berlangsung seperti Pilkada atau Pilpres

Sekolahku78 Dilihat

LUBUK LINGGAU, SUARAGURU.ID – Sabtu (4/10/2025) menjadi hari yang berbeda di SMP Negeri 8 Kota Lubuk Linggau. Sejak pagi, suasana sekolah tampak lebih semarak dari biasanya. Ratusan siswa berbaris dengan rapi, sebagian bersenda gurau, sebagian lagi terlihat serius seakan tengah memikirkan keputusan besar. Mereka datang bukan untuk ulangan atau belajar di kelas, melainkan untuk menjadi bagian dari pesta demokrasi: Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS periode 2025–2026.

Di lapangan sekolah, tiga pasangan calon dengan penuh semangat duduk berbaris di kursi panjang spesial  menunggu giliran mereka yang akan mencoblos, jelas terlihat raut ketegangan di wajah mereka walaupun mereka masih sempat  saling bergurau diantara sesama calon, Tiga pasangan itu adalah:

1. Fariq Ubaidillah – Yelse Mahalin

2. Zulpahri – Yudi Prayoga

3. Fajar Ryan Saputra – Selika Azzalea

Bagi mereka, hari ini adalah hari penentuan. Namun, lebih dari sekadar siapa yang menang atau kalah, kegiatan ini adalah proses belajar berdemokrasi secara langsung, sebuah pengalaman yang jarang terlupakan.

Suasana Layaknya Pilkada Mini

Pemilihan dilakukan dengan sistem pencoblosan. Panitia menyiapkan bilik suara, kotak suara, serta daftar pemilih tetap yang berisi seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga pegawai. Semua diberi kesempatan yang sama untuk menentukan pilihannya. Layaknya pemilihan umum di tingkat daerah atau nasional, Panitia pemililihan sudah mempersiapkan selama 2 minggu, mulai dari seleksi calon, kemudian pengundian nomor urut, kampanye, debat kandidat hingga puncaknya hari ini pencoblosan langsung, proses ini dijalankan dengan asas LUBER (Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia).

“Rasanya deg-degan sekali, seperti benar-benar ikut pemilu orang dewasa,” ujar salah satu siswi kelas VIII sambil menggenggam erat surat suara. Teman-temannya mengangguk setuju. Ada yang tersenyum malu-malu ketika masuk ke bilik suara, ada pula yang keluar dengan wajah penuh lega setelah mencoblos pilihannya.

Dukungan Kepala Sekolah

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala SMP Negeri 8, Ema Arioktariyana, S.Pd, M.Pd. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pemilihan OSIS bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi juga bagaimana siswa belajar tentang tanggung jawab, kejujuran, dan kepemimpinan.

“Silakan anak-anak memilih sesuai hati nurani. Jadikan kegiatan ini sebagai pengalaman berharga tentang demokrasi. Saya berharap OSIS yang terpilih nanti mampu menjadi pelopor kedisiplinan, kreativitas, dan kegiatan positif di sekolah kita tercinta. Sesuai jargon SMP Negeri 8: Berkharisma, Beriman dan bertaqwa, Kolaborasi, Asertif, Riang, Seni, Mandiri,” ujarnya penuh semangat.

Tepuk tangan pun menggema. Para siswa yang biasanya hanya mendengar istilah demokrasi di buku pelajaran, kini merasakan sendiri bagaimana proses itu berlangsung.

Meriah, Tapi Penuh Ketegangan

Sejak pukul 08.15 WIB, antrean panjang terbentuk. Siswa-siswi tampak bergantian memegang surat suara, lalu menuju bilik. Ada yang dengan cepat mencoblos pilihan, ada pula yang butuh waktu lebih lama. Sementara itu, para kandidat duduk di kursi khusus dengan wajah yang tegang.

“Biasa saja kak, santai,” ujar salah satu kandidat, namun tangannya tampak tak bisa diam, memainkan bolpoin berkali-kali. Suasana riuh rendah sorak-sorai teman-teman memberi dukungan semakin menambah warna.

Suasana pencoblosan di TPS. Foto kojang

Pukul 10.15 WIB, pemungutan suara ditutup. Panitia segera mengangkat kotak suara untuk dibawa ke ruang penghitungan. Semua pasang mata tertuju ke sana. Para kandidat ikut menyaksikan dengan wajah penuh harap. Guru-guru ikut memantau, memastikan proses berjalan jujur dan adil.

Belajar Demokrasi Sejak Dini

Kegiatan ini tidak hanya sebatas agenda rutin sekolah. Pemilihan Ketua OSIS SMP Negeri 8 Lubuk Linggau adalah bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Demokrasi. Melalui kegiatan ini, siswa belajar langsung arti penting keterlibatan, keberanian bersuara, serta menghargai perbedaan pilihan.

Bagi sebagian siswa, pengalaman ini bahkan menjadi momen pertama mereka merasakan bagaimana rasanya ikut menentukan pemimpin dengan cara yang sah dan teratur. “Seru banget, kayak orang dewasa nyoblos di TPS,” celetuk seorang siswa kelas VII sambil tertawa bersama teman-temannya.

Menanti Pemimpin Baru OSIS

Hingga berita ini ditulis, panitia masih melakukan penghitungan suara dengan disaksikan oleh para kandidat, saksi perwakilan kelas, dan guru. Siapa pun yang akan terpilih nantinya, seluruh warga sekolah berharap pengurus OSIS baru mampu menjadi motor penggerak kegiatan positif, kreatif, dan penuh kolaborasi di SMP Negeri 8.

Susana penghitungan suara yang masih berlangsung saat berita ini di terbitkan. Foto kojang

Lebih dari sekadar pemilihan, pesta demokrasi mini ini meninggalkan kesan mendalam: bahwa demokrasi tidak hanya milik orang dewasa, tetapi bisa dipelajari sejak bangku sekolah dengan cara yang riang gembira.(uk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *