Garuda Tumbang 2-3 di Jeddah: Kevin Diks Gemilang di Tengah Drama, Tantangan Berat Irak Menanti

Olahraga372 Dilihat

Jedah- Suaraguru – Kekalahan Dramatis di King Abdullah Sports City: Indonesia vs Arab Saudi Berakhir 2-3
Jeddah – Tim Nasional Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah Arab Saudi dengan skor tipis 2-3 dalam laga pembuka Grup B Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Pertandingan yang diwarnai tiga gol penalti dan satu kartu merah ini menyajikan drama sengit dari awal hingga akhir.

Skuad Garuda sempat unggul cepat lewat eksekusi penalti sempurna dari Kevin Diks pada menit ke-11. Namun, keunggulan tersebut sirna setelah Saleh Abu Al Shamat menyamakan kedudukan (menit ke-17) dan penalti Feras Albrikan (menit ke-36) membalikkan keadaan menjadi 2-1 untuk Arab Saudi di babak pertama. Feras Albrikan kembali mencetak gol di babak kedua (menit ke-62), memanfaatkan bola rebound, membuat Arab Saudi memimpin 3-1. Indonesia memperkecil ketertinggalan lagi-lagi melalui penalti Kevin Diks (menit ke-88) setelah handsball di kotak terlarang. Skor 2-3 bertahan hingga peluit panjang ditiup, meskipun Arab Saudi harus bermain dengan 10 pemain di menit akhir setelah Mohammed Kanno mendapat kartu merah.

Semangat Juang yang Patut Diapresiasi
Menanggapi hasil pertandingan ini, Salah satu Fans Sepakbola yang juga Pengurus Karang Taruna Musi rawas dan penggiat sepak bola, Zairil Efendi yang akrab disapa Ariel, memberikan apresiasinya pada semangat juang yang ditunjukkan oleh Timnas.

“Meskipun hasil akhirnya pahit, saya melihat ada api semangat yang luar biasa dari para pemain. Melawan tim sekelas Arab Saudi di kandang mereka, yang notabene adalah tim Piala Dunia, dan bisa mencetak dua gol serta terus berjuang hingga menit akhir, itu patut diacungi jempol,” ujar Ariel.

“Dua gol penalti dari Kevin Diks menunjukkan ketenangan mental, tapi kita juga harus jujur, kita kehilangan kendali permainan setelah unggul di awal. Gol-gol balasan mereka datang dari kelengahan dan situasi bola mati/rebound yang harus segera dievaluasi. Mentalitas ‘Garuda’ sudah terlihat, kini saatnya mematangkan game plan agar tidak mudah goyah oleh tekanan lawan,” tambahnya.

Komentar Coach “Ryan”: Irak adalah Laga Hidup-Mati
Kekalahan ini membuat tekanan untuk meraih poin di laga selanjutnya melawan Irak pada Minggu (12/10/2025) semakin besar. Pertandingan tersebut, yang masih akan digelar di tempat yang sama, King Abdullah Sports City, Jeddah, dianggap sebagai laga penentu nasib Timnas di kualifikasi.

Zulhajji atau yang karib disapa Ryan, Pelatih Bocil Kungku Jayaloka dan Penggiat sepak bola, menekankan bahwa tidak ada lagi ruang untuk eksperimen.

“Laga melawan Irak adalah ‘final’ bagi kita. Ini bukan lagi soal menguji formasi atau pemain. Ini adalah laga hidup-mati. Seluruh jajaran tim, dari pelatih hingga pemain, harus sadar betul bahwa ini adalah 90 menit paling krusial. Kita tidak boleh lagi bereksperimen. Mainkan 11 pemain terbaik, yang paling siap, dan yang paling mengerti taktik di lapangan,” tegas Ryan dengan nada serius.

Ryan juga menyoroti persiapan mental dan fisik para pemain. “Irak adalah raksasa Asia yang punya fisik kuat dan disiplin taktik. Kelelahan setelah duel keras melawan Arab Saudi bisa jadi jebakan. Pelatih harus memastikan mereka yang diturunkan benar-benar bugar 100% dan memiliki kemauan baja untuk bertarung tanpa kompromi,” tutupnya.

Timnas Indonesia kini harus segera move on dari kekalahan ini dan mempersiapkan diri dengan fokus penuh. Laga melawan Irak bukan sekadar pertandingan, melainkan pertaruhan untuk menjaga mimpi tampil di Piala Dunia 2026 tetap menjadi kenyataan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *