Viral! Lagi Oknum Guru SMP di Lubuk Linggau Cabuli Murid

Al Rasyid: Profesi Guru Tercoreng, Hukum Harus Tegak!

PGRI, Uncategorized660 Dilihat

LUBUK LINGGAU, SUARAGURU.ID – Dunia pendidikan kembali tercoreng. Seorang oknum guru SMP Negeri di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, berinisial A, diduga melakukan perbuatan asusila terhadap muridnya sendiri, P. Kasus ini bukan hanya membuat publik geram, tetapi juga mencoreng kehormatan profesi guru yang seharusnya menjadi teladan.

Pelaku kini telah diamankan di Polres Lubuk LInggau. Langkah cepat aparat kepolisian dilakukan untuk meredam amarah keluarga korban dan mencegah aksi main hakim sendiri. Polisi memastikan penyidikan berjalan dengan prosedur hukum yang berlaku.

Ketua PGRI Kota Lubuk Linggau, Al Rasyid, di dampingi Ketua bidang hukum Syabudin  menegaskan bahwa tindakan pelaku sama sekali tidak dapat ditoleransi. Ia menilai perbuatan tersebut melanggar norma, etika, dan sumpah profesi seorang guru.

“Kami mengecam keras perbuatan ini. Guru adalah panutan, bukan predator. PGRI mendesak aparat penegak hukum menindak tegas dan memberikan hukuman setimpal, agar menjadi efek jera dan peringatan bagi siapapun,” tegas Al Rasyid.

Kasus ini menambah daftar panjang perilaku bejat oknum guru yang justru mengkhianati amanah masyarakat. Publik berharap proses hukum berjalan cepat, transparan, dan tidak ada kompromi.

Masyarakat menilai, pengawasan di sekolah harus diperketat. Guru yang seharusnya menjadi benteng moral generasi muda justru berbalik menjadi ancaman. “Jika oknum seperti ini dibiarkan, kepercayaan publik pada dunia pendidikan bisa runtuh,” ujar salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya.

PGRI juga mendorong pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memperketat sistem rekrutmen, pembinaan, dan pengawasan tenaga pendidik. Sebab, profesi guru bukan sekadar pekerjaan, melainkan tanggung jawab moral dan sosial yang menyangkut masa depan bangsa.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik nasional. Harapan masyarakat hanya satu: hukum ditegakkan tanpa pandang bulu, dan dunia pendidikan kembali bersih dari oknum predator berseragam guru.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *