Generasi Campus Roadshow 2025: Dukung Gen Z Ubah Passion in Question jadi Passion in Action

Event133 Dilihat

UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS) , SUARAGURU.ID – Generasi Campus Roadshow 2025 hadir sebagai ruang bagi anak muda untuk mengenali, menumbuhkan, dan mengekspresikan passion mereka menjadi aksi yang bermakna. Inisiatif kolaborasi antara Grab dan Narasi ini mengusung tema “Passion in Action”, melanjutkan komitmen Grab dan Narasi mendukung Gen Z agar terus berkembang, bereksperimen, dan berkontribusi secara nyata.

Generasi Campus Roadshow 2025 menghadirkan tiga sosok inspiratif sebagai main icons, Najwa Shihab (jurnalis dan pendiri Narasi), Raditya Dika (penulis dan sutradara), serta Nicholas Saputra (aktor), yang hadir di setiap kota melalui sesi utama Dialog Generasi. Sementara itu, segmen Creativity on Stage diisi oleh figur inspiratif berbeda di setiap kota. Jovial da Lopez (content creator) tampil khusus di Surakarta sebagai representasi generasi yang menyalurkan passion lewat karya kreatif yang berdampak.

Tema “Passion in Action” diusung untuk menjawab keresahan generasi muda, atas keterbatasan menjalani passion dan keengganan memulai karena banyaknya pertimbangan. Padahal passion itu sendiri adalah api yang membuat individu tetap bersemangat menjalani apa yang disukai hingga itu menjadi sesuatu yang bermakna di dalam hidup.

Meski dalam perjalanannya, tidak semua hal menyenangkan. Pada sesi utama Dialog Generasi, sebagai teman sefrekuensi, para main icons menjawab keresahan generasi muda terkait passion mereka. “Kalau enggak ada bara di dada kita, enggak mungkin kita rela melakukan sesuatu sampai malam, sampai waktu tidak terasa. Artinya kalian harus tahu dulu, apa rasanya saat melakukan hal tersebut, dan yang paling pertama, ada rasa bangga. Apakah kita punya kerelaan? Dan saat menjadi karya atau karya tersebut tayang, apakah ada rasa bangga? Jadi tanyakan lagi ke diri sendiri, apakah kalian bangga, apakah kalian rela melakukan hal tersebut,” terang Raditya Dika.

Sementara Najwa Shihab menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa tentang naik turunnya proses menjalani passion. Meski lelah melakukan banyak hal, dan belum tau ujungnya kemana, pasti akan ada yang didapatkan. Tidak usah menunggu “gong”-nya, tidak usah menunggu sesuatu menjadi raksasa.

“Novel besar seperti novel Pramoedya saja membutuhkan proses halaman demi halaman. Justru setiap proses harus dinikmati, karena pengalaman berproses tidak bisa dibeli. Proses menemukan jalan, adalah proses yang luar biasa nikmat, tidak usah gengsi dan malu-malu, karena itulah yang kemudian akan membentuk kita,” ujar Najwa Shihab di hadapan hampir 2.000 mahasiswa yang memenuhi Auditorium GPH Haryo UNS, Selasa (7/10/2025).

Membekali para mahasiswa untuk kepercayaan diri mereka menjalani passion dan mengasah skill, Raditya Dika mengajak untuk mulai menjalani passion dan mendefinisikan skill utama. Dari skill yang menjadi muara, didukung dengan passion, akan bisa berkembang menjadi banyak pekerjaan. Melanjutkan pendapat Raditya Dika, Nicholas Saputra mengajak mahasiswa untuk percaya bahwa hidup itu adalah constantly belajar. “ Passion saya adalah film dan itu beyond dari skill saya di dunia akting. Maka itu saya mencoba membuat film, dimulai dari video klip, dokumenter dan lain-lain. Jadi bukan masalah berpindah profesi, namun dari passion dan skill akan selalu ada pengembangan. Tentunya akan bertemu kegagalan, tapi kegagalan adalah bagian dari proses yang patut dihargai. Kita hanya perlu 1, 2 atau 3 goals tapi butuh banyak kegagalan untuk mencapai itu,” katanya.

Nicholas Saputra juga mengajak para mahasiswa untuk segera memulai menjalani passion sekaligus mengujinya. “Jadi enggak ada salahnya untuk mencoba banyak hal mumpung masih muda. Coba masuk komunitas, coba bergabung dengan berbagai macam kegiatan, masih muda masih banyak energi. Setelah kita masuk ke dunia profesional, kita akan dibatasi oleh banyak hal, apalagi kalau sudah punya keluarga, harus terikat sama suatu perusahaan dan lain-lain. Mumpung masih muda, jadi mahasiswa, coba banyak hal tapi geluti dengan serius. Untuk menguji coba apakah ini passion saya? Jadi passion menurut saya perlu diuji coba. Kita tetap semangat enggak ketika kita melakukannya dengan sulit? Kita tetap mau melakukan lagi enggak?,” terang Nicholas Saputra.

Menutup Dialog Generasi, Najwa Shihab menginspirasi anak muda untuk menentukan apa yang penting bagi masa depan. Dengan menentukan hal tersebut, maka akan tergerak meluangkan waktu, usaha dan energi kesana. “Kita akan menelaah apakah melakukan hal yang berkontribusi dan bernilai. Jika percaya hal itu penting maka hati nurani akan menuntun jadi kompas, dan membuat kita bertahan di segala sakit prosesnya,” imbuh Najwa Shihab.

Setelah sukses menjangkau lebih dari 15.000 mahasiswa di empat kota tahun lalu (Yogyakarta, Malang, Jakarta, dan Bandung), tahun ini Generasi Campus Roadshow hadir dengan skala lebih besar. Acara ini digelar di enam kota dengan target menjangkau lebih dari 20.000 mahasiswa. Kota-kota tersebut adalah Surabaya (Universitas Airlangga, 26 Agustus), Surakarta (UNS, 7 Oktober), Bogor (IPB University, 22 Oktober), Makassar (Universitas Hasanuddin, 4 November), Medan (Universitas Sumatera Utara, 19 November), dan Bandung (Institut Teknologi Bandung, 9 Desember).

Melalui kolaborasi ini, Grab dan Narasi berharap Generasi Campus Roadshow 2025 tidak hanya menjadi ajang inspirasi, tetapi juga wadah aksi nyata bagi Gen Z untuk mulai bergerak dan membuktikan bahwa passion bukan sekadar minat.

Dari menghidupi passionpassion bisa menghidupi bahkan memberi makna dan menciptakan dampak.

Sumber : UNS Website

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *