Ketua PGRI Kota Lubuk Linggau Al Rasyid: Video Pernyataan Sri Mulyani “Guru Beban Negara” Ternyata Hoaks Hasil Editan AI

" Guru adalah kaum intelektual jangan mudah terprovokasi berita hoax"

Nasional, PGRI1385 Dilihat

LUBUK LINGGAU, SUARAGURU. ID  – Sebuah video yang menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan pernyataan “guru adalah beban negara” belakangan viral di media sosial dan memicu gelombang kritik, khususnya dari kalangan guru dan praktisi pendidikan. Setelah ditelusuri, video tersebut dipastikan hoaks dan hasil manipulasi berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI).

Ketua PGRI kota Lubuk Linggau Ar Rasyid menanggapi masalah ini setelah banyak beredar video hujatan dari para netizen kepada menteri keuangan di berbagai media sosial ” untuk guru di kota Lubuk Linggau jangan mudah terprovokasi video viral tersebut adalah hoax hasil aditan AI, yakinlah pada pemerintah bahwa kesejahteraan guru akan terus ditingkatkan, dan marilah kita beraktifitas seperti biasa mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa khususnya di kota Lubuk Linggau di bawah kepemimpinan walikota dan wakil walikota Rachmat Hidayat dan Rustam Effendi yang kita yakini berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kota ini serta juga mensejahterakan para guru sesuai dengan slogan Linggau Juara ( Maju Kotanya sejahtera masyarakatnya ) ” Himbau nya melalui media Suara Guru.id.

Hal senada di klarifikasi oleh Kementerian Keuangan menegaskan bahwa Sri Mulyani tidak pernah menyebut guru sebagai beban negara. Faktanya, dalam forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia, Menkeu justru menyinggung persoalan serius terkait masih kecilnya gaji guru dan dosen di Indonesia.

Dalam pidatonya, Sri Mulyani menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya memperbaiki kesejahteraan guru dan dosen. Namun, ia juga mengajak masyarakat untuk berdiskusi mengenai skema pembiayaan pendidikan, apakah seluruhnya harus ditanggung oleh negara atau bisa didorong partisipasi masyarakat melalui berbagai mekanisme kolaborasi.

“Gaji guru dan dosen kita masih kecil. Pertanyaannya, apakah semuanya harus dibebankan ke negara atau kita bisa memikirkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan?” ujar Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut, sebagaimana dikutip dari rekaman asli forum.

Viralnya potongan video editan itu membuat banyak kalangan guru merasa tersinggung dan kecewa. Namun setelah klarifikasi resmi, sejumlah organisasi guru mengimbau masyarakat agar lebih bijak menyaring informasi di era maraknya teknologi AI yang mampu memanipulasi gambar maupun suara tokoh publik.

Pakar pendidikan menilai hoaks ini harus dijadikan pelajaran penting. “Guru bukan beban negara, justru pilar utama mencerdaskan bangsa. Diskursus yang sehat tentang pembiayaan pendidikan memang perlu, tapi jangan sampai dipelintir untuk memicu kebencian,” tegas salah satu pengamat pendidikan.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga mengingatkan publik untuk selalu memverifikasi informasi dari sumber resmi dan tidak mudah terprovokasi oleh konten manipulatif. (UK)

Sumber : YT Guru abad 21

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *